WAMPONIKI, 10 Desember 2025_ Aula Kantor Lurah Wamponiki menjadi pusat perhatian pada Rabu pagi. Sejak pukul 10.00 Wita, warga dari wilayah kelurahan mulai berdatangan untuk mengikuti penyuluhan pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan penyebaran HIV yang belakangan semakin merayap ke lingkungan masyarakat. Di barisan depan tampak Lurah Wamponiki, Bhabinkamtibmas, perwakilan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Muna, serta utusan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muna. Bukan sekadar memenuhi undangan, tetapi membawa kepedulian yang sama: menjaga generasi Wamponiki tetap aman.
Kegiatan penyuluhan yang digagas oleh Kelompok Mahasiswa Kuliah Berdampak Komunitas (KBK) Universitas Karya Persada Muna (UKPM) ini resmi dibuka oleh Lurah Wamponiki. Dalam sambutannya, ia menekankan betapa isu narkoba dan HIV bukan lagi ancaman jauh, melainkan masalah nyata yang bisa menyentuh siapa saja.

Memasuki sesi materi pertama, suasana berubah lebih serius. Santy Nuriani, S.Farm., A.Pt, perwakilan BNN Kabupaten Muna, tampil dengan pemaparan yang lugas namun mudah dipahami. Ia mengajak peserta melihat bagaimana narkoba bukan hanya merusak tubuh, tetapi juga merampas masa depan. Ia menjelaskan berbagai jenis NAPZA, pola penyebarannya yang makin canggih, hingga modus-modus baru yang kerap menyasar remaja dan masyarakat umum. Beberapa contoh kasus nyata di Kabupaten Muna turut dipaparkan, membuat para peserta tampak saling berbisik dan mulai menyadari bahwa ancaman itu begitu dekat.
Di sesi berikutnya, materi bergeser pada isu HIV yang tak kalah krusial. Perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muna menyampaikan penjelasan yang runtut, mulai dari definisi HIV, tanda-tanda seseorang tertular, hingga jalur penularan yang sering disalahpahami masyarakat. Peserta tampak aktif bertanya, terutama terkait pencegahan dan mitos-mitos yang masih beredar. Penjelasan disampaikan secara interaktif, membuat ruangan tidak hanya menjadi tempat mendengar, tetapi ruang diskusi yang hidup.


Di sela kegiatan, Koordinator Kelompok, Firmansyah, membagikan pandangannya mengenai urgensi penyuluhan ini.
“Dengan adanya kegiatan ini semoga masyarakat bisa lebih mengenal apa itu NAPZA dan HIV, cara pencegahannya, sampai bagaimana penanganannya. Kami berharap masyarakat bukan hanya mendengar, tapi juga bisa mengaplikasikannya,” ujarnya.
Firmansyah juga menekankan bahwa Kabupaten Muna termasuk daerah yang dikategorikan zona merah. Banyaknya kasus narkoba di berbagai wilayah membuat edukasi pencegahan menjadi kebutuhan mendesak.
Ia turut menceritakan berbagai kegiatan KBK yang telah dilaksanakan kelompoknya:
“Untuk sekolah-sekolah, partisipasi siswanya sangat aktif. Tapi untuk masyarakat di sekitar kota, antusiasme sedikit kurang, mungkin karena kesibukan masing-masing,” tambahnya.
– FGD bersama masyarakat,
– Sosialisasi NAPZA dan HIV di Madrasah Ibtidaiyah lingkungan Fookuni,
– Sosialisasi kontrol diri dan kesehatan mental di MTsN 1 Muna.
Setelah melakukan pengamatan selama penempatan, kelompok KBK juga menemukan persoalan lain yang tak kalah penting: masalah sampah.
“Kami memutuskan membuat papan informasi dan tempat penampungan sampah di beberapa titik. Setidaknya itu menjadi bagian dari solusi untuk mengurangi persoalan sampah di lingkungan ini,” jelasnya.

Lurah Wamponiki, Andi Mai, S.K.M, menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran mahasiswa KBK.
“Saya mendukung penuh kegiatan mahasiswa di Wamponiki. Lewat penyuluhan ini, masyarakat bisa belajar dan berdiskusi untuk mengantisipasi persoalan narkoba dan HIV. Saya sangat senang adanya KBK, apalagi sudah ada MoU antara kampus dan pemerintah kecamatan Katobu untuk terus bersinergi,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung kondisi wilayah dalam beberapa tahun terakhir.
“Tahun-tahun sebelumnya, penangkapan terkait narkoba masih sering terjadi di Wamponiki, tapi sekarang sudah jauh berkurang—begitu pula kasus HIV. Artinya ada perubahan positif,” ujarnya.

Kegiatan ditutup dengan harapan agar pengetahuan yang diperoleh masyarakat dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sinergi antara pemerintah, instansi terkait, dan mahasiswa KBK UKPM menjadi langkah penting dalam membangun lingkungan Wamponiki yang lebih sadar, aman, dan terbebas dari ancaman narkoba serta HIV.
Informasi lebih lanjut:
Alamat: Jl. Gambas 79, Kel. Sidodadi, Kec. Batalaiworu, Kab. Muna, Sulawesi Tenggara 93614
WhatsApp: 0812 1313 7593
Website: https://ukpm.ac.id








