Universitas Karya Persada Muna (UKPM) sukses menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Membangun Organisasi yang Berkelanjutan di Era Industri 4.0 dengan Pendekatan Manajemen SDM Berbasis Prinsip Syariah” pada tanggal 5 Juni 2024. Kuliah tamu ini dihadiri oleh seluruh civitas akademika UKPM dan diselenggarakan oleh Program Studi S-1 Manajemen. Narasumber utama, Prof. Dr. Samdin, S.E., M.Si., yang memiliki pengalaman luas dalam manajemen SDM dan ekonomi syariah, memberikan paparan mendalam mengenai tantangan dan solusi dalam menghadapi era industri 4.0 dengan pendekatan berbasis syariah.
Prof. Samdin memaparkan bagaimana era industri 4.0, yang ditandai dengan kemajuan teknologi digital, otomatisasi, kecerdasan buatan, dan big data, telah mengubah lanskap bisnis dan organisasi. Ia menekankan bahwa organisasi harus cepat beradaptasi, tidak hanya dari sisi teknologi tetapi juga dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Dalam konteks ini, manajemen SDM berbasis prinsip-prinsip syariah menjadi sangat penting. Prof. Samdin menjelaskan bahwa penerapan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan dalam manajemen SDM dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Prof. Samdin membahas pendekatan SDM berbasis syariah yang mendorong keseimbangan antara profitabilitas dan tanggung jawab sosial. Ia menyebutkan bahwa salah satu kunci keberlanjutan organisasi adalah memiliki SDM yang tidak hanya kompeten secara teknis tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi. Dalam menghadapi tantangan era industri 4.0, beberapa strategi implementasi yang disarankan meliputi pelatihan dan pengembangan berkelanjutan dengan mengutamakan aspek spiritualitas, pengelolaan SDM secara holistik yang menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional, serta penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi tanpa mengorbankan nilai-nilai etika.
Prof. Samdin juga menekankan pentingnya inovasi dalam kerangka syariah. Meskipun inovasi sangat penting di era industri 4.0, ia harus tetap dalam batasan nilai-nilai syariah, memastikan bahwa semua proses dan produk yang dihasilkan tidak melanggar prinsip-prinsip seperti larangan riba, gharar (ketidakpastian), dan maisir (spekulasi).
Kuliah tamu ini memberikan wawasan baru bagi para peserta tentang bagaimana mengelola SDM dengan pendekatan syariah yang relevan dengan konteks modern. Prof. Samdin menegaskan bahwa kesuksesan jangka panjang sebuah organisasi di era industri 4.0 tidak hanya diukur dari pencapaian finansial, tetapi juga dari dampak sosial yang dihasilkan dan keberlanjutan organisasi dalam menjunjung etika. Acara ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi mahasiswa dan dosen dalam menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam manajemen SDM untuk menciptakan organisasi yang berkelanjutan dan beretika.
Universitas Karya Persada Muna (UKPM) sukses menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Membangun Organisasi yang Berkelanjutan di Era Industri 4.0 dengan Pendekatan Manajemen SDM Berbasis Prinsip Syariah” pada tanggal 5 Juni 2024. Kuliah tamu ini dihadiri oleh seluruh civitas akademika UKPM dan diselenggarakan oleh Program Studi S-1 Manajemen. Narasumber utama, Prof. Dr. Samdin, S.E., M.Si., yang memiliki pengalaman luas dalam manajemen SDM dan ekonomi syariah, memberikan paparan mendalam mengenai tantangan dan solusi dalam menghadapi era industri 4.0 dengan pendekatan berbasis syariah.
Prof. Samdin memaparkan bagaimana era industri 4.0, yang ditandai dengan kemajuan teknologi digital, otomatisasi, kecerdasan buatan, dan big data, telah mengubah lanskap bisnis dan organisasi. Ia menekankan bahwa organisasi harus cepat beradaptasi, tidak hanya dari sisi teknologi tetapi juga dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Dalam konteks ini, manajemen SDM berbasis prinsip-prinsip syariah menjadi sangat penting. Prof. Samdin menjelaskan bahwa penerapan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan dalam manajemen SDM dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Prof. Samdin membahas pendekatan SDM berbasis syariah yang mendorong keseimbangan antara profitabilitas dan tanggung jawab sosial. Ia menyebutkan bahwa salah satu kunci keberlanjutan organisasi adalah memiliki SDM yang tidak hanya kompeten secara teknis tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi. Dalam menghadapi tantangan era industri 4.0, beberapa strategi implementasi yang disarankan meliputi pelatihan dan pengembangan berkelanjutan dengan mengutamakan aspek spiritualitas, pengelolaan SDM secara holistik yang menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional, serta penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi tanpa mengorbankan nilai-nilai etika.
Prof. Samdin juga menekankan pentingnya inovasi dalam kerangka syariah. Meskipun inovasi sangat penting di era industri 4.0, ia harus tetap dalam batasan nilai-nilai syariah, memastikan bahwa semua proses dan produk yang dihasilkan tidak melanggar prinsip-prinsip seperti larangan riba, gharar (ketidakpastian), dan maisir (spekulasi).Kuliah tamu ini memberikan wawasan baru bagi para peserta tentang bagaimana mengelola SDM dengan pendekatan syariah yang relevan dengan konteks modern. Prof. Samdin menegaskan bahwa kesuksesan jangka panjang sebuah organisasi di era industri 4.0 tidak hanya diukur dari pencapaian finansial, tetapi juga dari dampak sosial yang dihasilkan dan keberlanjutan organisasi dalam menjunjung etika. Ac ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi mahasiswa dan dosen dalam menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam manajemen SDM untuk menciptakan organisasi yang berkelanjutan dan beretika.